Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

INI INFORMASI TERBARU TENTANG RENCANA PEMBUKAAN SEKOLAH DI MASA PANDEMI COVID-19

  Rencana Pembukaan Sekolah Di Masa Pandemi Corona (Covid-19)

Bagaimana RencanaPembukaan Sekolah diMasa Pandemi Covid-19? Kemendikbudmenegaskan bahwa Kalender Pendidikan 2020/2021 tetapkan akan dimulai padapertengahan Juli 2020 yang akan datang. Namun, sebagaimana disampaikan oleh KepalaBiro Kerja sama dan Humas Evy Mulyani dalam diskusi Zoom With Primus yangdisiarkan secara langsung di BeritaNews Channel (Jumat 05 Juni 2020) bahwa awalatau permulaan tahun ajaran baru tidak sama dengan kegiatan belajar mengajarsecara tatap muka di sekolah.


“Tentunya yang menjadiprioritas kami adalah kesehatan dan keselamatan warga sekolah (siswa, guru danorang tua) sehingga pembukaan kembali sekolah di wilayah zona hijau tidak sertamerta dibuka, tetapi akan dilakukan dengan sangat hati-hati, dan tetapmengikuti protokol kesehatan,” demikian disampaikan Evy pada diskusi Zoom WithPrimus yang disiarkan secara langsung di BeritaNews Channel, di Jakarta, padaJumat (05/06/2020).

Evy mengatakan bahwa seringkalikita masih temukan kerancuan terkait tahun ajaran baru masih disamakan dengankegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Saat ini modelpembelajaran jarak jauh akan menjadi pilihan utama sehingga bagi sebagian besarsekolah akan melanjutkan pembelajaran jarak jauh seperti yang sudah dilakukan 3bulan terakhir.

Ditegaskan oleh bahwa untuk sekolahyang berada di zona merah dan kuning maka sistem pembelajaran jarak jauh masihmenjadi pilihan utama Pemerintah dalam menerapkan model pembelajaran TahunAjaran baru 2020/2021.

Untuk sekolah yang berada diZona Hijau. Menurut Evy Mulyani, Ak., M.B.A., Ph.D. yang menjabat sebagai KepalaBiro Kerja sama dan Humas Kemdikbud,  menyatakanbahwa pembukaan kembali sekolah khususnya di wilayah zona hijau, akan dibahasKemendikbud bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, sedangkanprotokol kesehatan di bidang pendidikan akan dibahas bersama KementerianKesehatan. Sekolah yang berada di zona hijau tidak langsung bisa dibuka secaraotomatis, tetapi melalui prosedur izin syarat yang ketat. Misalnya sebuahsekolah berada di zona hijau, tetapi berdasarkan penilaian keseluruhan prosedurdan syarat, ternyata tidak layak untuk dibuka kembali. Tentu ini harus tetapmenjalankan pendidikan jarak jauh.

Untuk menunjang pembelajaranjarak jauh ini, Kemendikbud telah merekomendasikan 23 laman yang bisa digunakanpeserta didik sebagai sumber belajar dalam menerapkan sistem pembelajaran jarakjauh. Selain itu warga satuan pendidikan, khususnya peserta didik dapatmemanfaatkan berbagai layanan yang disediakan oleh Kemendikbud antara lainprogram belajar dari rumah melalui TVRI, radio, modul belajar mandiri danlembar kerja, bahan ajar cetak serta alat peraga dan media belajar dari bendadan lingkungan sekitar.

Lebih lanjut beliaumenyatakan bahwa saat ini, kita mempunyai pembelajaran jarak jauh yang memangmemerlukan internet akses jadi online based, kemudian juga ada televisionbased, radio based, dan juga sebenarnya banyak tersedia berbagai modul yangdapat dipergunakan atau dipelajari secara mandiri. Tentunya ini sangatmemerlukan kolaborasi yang sangat baik antara guru dan orang tua terkaitpembelajaran jarak jauh ini.

Aktivitas dan tugaspembelajaran pada sistem pembelajaran jarak jauh menurut Evy bisa dilakukanbervariasi disesuaikan dengan minat siswa, serta akses atau fasilitas belajardi rumah. Pembelajaran jarak jauh ini hadir untuk memberi pengalaman belajaryang bermakna tanpa harus membebani guru dan siswa dalam menyelesaikankurikulum untuk kenaikan kelas atau kelulusan. Hal lain yang harus dijadikanpertimbangan adalah kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah. Diakuibahwa meskipun sampai saat ini masih ditemui sejumlah kendala dalampembelajaran jarak jauh, Evy mengatakan masih ada hal positif yang dapatdiambil diantaranya tumbuhnya kolaborasi orang tua dengan guru.

Pembicara yang lain, Seto Mulyadi mengapresiasi Kemendikbud yang telahmengeluarkan kebijakan bahwa tahun ajaran baru bukan berarti siswa harus masuksekolah di tengah pandemi Covid-19. Ia menyatakan  memberikan apresiasi terhadap KementerianPendidikan dan Kebudayaan yang sudah menegaskan dengan jelas bahwa tahun ajaranbaru bukan berarti harus sudah masuk sekolah. Jadi sekolah itu tidak harus jugakeluar rumah, tergantung situasi dan kondisi.

Menurut pria yang akrabdipanggil Kak Seto, pembukaan kembali sekolah hendaknya disesuaikan dengantingkat penyebaran serta kemampuan pemerintah dalam mengelola bidang pendidikandi era kenormalan baru. Oleh karena itu, sejalan dengan Evy, Kak Seto jugamengatakan hal yang paling penting adalah kesehatan dan keselamatan hidup daripara peserta didik. Jangan sampai anak-anak mengejar supaya bisa ketemuteman-temannya justru membuat korban tambah banyak. Saya kira itu harusdiperhitungkan semua.  

Lebih lanjut Kak Seto,menyatakan semua kebijakan yang ditetapkan pemerintah hendaknya menghargai hakdari keluarga seperti anak-anak dan juga orang tua. “Kalau memang masih takut,masih penuh pertimbangan dan sebagainya sehingga belum juga datang ke sekolah,tetap perlu diapresiasi. Mesikupun daerahnya berada di zona hijau,”

Untuk mendukung pendidikan jarak jauh, Kak Seto mengatakan modul-modulpembelajaran yang disiapkan pemerintah harus tetap disosialisasikan kepadamasyarakat, khususnya menyangkut standar kompetensi yang harus dicapai dan jugakelulusan. “Orang tua harus dilibatkan sehingga ada komunikasi dengan paraguru. Hal ini akan membuat anak jauh lebih nyaman belajar di rumah,” jelasnya.

Kendati demikian, Kak Seto mengatakan masa pandemi Covid-19 dapat menjadimomentum untuk mengajarkan etika yang bisa langsung dipraktikkan anak di dalamkeluarga. Anak-anak bisa langsung mempraktikkan cara menghormati orang tua,saudara, asisten rumah tangga serta belajar bekerja sama dan membantu oranglain. “Pendidikan tidak semata harus berada di sekolah, tetapi di mana saja.Pendidikan jalur formal, dan nonformal, saling melengkapi dan menggantikansehingga saat ini tidak perlu ada kebingungan,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Unifah Rosyidi Ketua PGRI yang juga menjadi pembicaradalam kegiatan tersebut, juga turut mengapresiasi Kemendikbud dalam menata danterus memperbaiki kebijakan di bidang pendidikan selama masa Covid-19. Salahsatunya adalah dengan menetapkan tahun ajaran baru pada Juli mendatang dengantetap menerapkan kebijakan belajar dari rumah. “Itu menjadi poin utama bagiPGRI sejak awal. Keselamatan, keamanan bagi guru, warga sekolah lainnya dan orangtua harus menjadi pertimbangan utama,” jelas Unifah.

Pelaksanaan pendidikan selama masa Covid-19 ini, Unifah mengatakan seharusnyamenjadi momentum untuk melakukan transformasi pendidikan. “Bagi guru, situasisaat ini hendaknya menjadi kesempatan untuk melakukan transformasi pendidikanmelalui kebiasaan-kebiasaan baru dalam pendidikan yang tidak pernah dilakukansebelumnya,” imbuhnya.

Sedangkan Erna Mulati Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan(Kemenkes), yang menjadi pembicara berikutnya mengatakan dalam menjagakeselamatan dan keamanan anak, guru dan orang tua dalam proses pembelajaran disekolah, Kemenkes bersama Kemendikbud akan membuat protokol kesehatan dalampelaksanaan pembelajaran di era kenormalan baru. Protokol kesehatan di sekolahsaat ini sedang disusun dan akan dibahas bersama pihak terkait pekan depan.

Demikian informasi Terbaru Tentang Rencana PembukaanSekolah Di Masa Pandemi Corona (Covid-19). Semogaada manfaatnya. Terima kasih.



= Baca Juga =